Tips pernikahan, mengelola keuangan menuju pernikahan
Tips mengelola gaji agar punya tabungan untuk melangsungkan pesta pernikahan. Menikah
menjadi hal yang sangat membahagiakan bagi seseorang yang sudah siap menikah.
Terutama jika momen ini sudah ditunggu lama dan orangtua juga sudah berharap
anaknya melepas masa lajang. Akan tetapi, menikah juga membutuhkan biaya yang
tidak sedikit. Paling tidak ada minimal 30 juta rupiah untuk dialokasikan ke
biaya pernikahan dan pos-pos anggarannya. Wah, jadi deg-deg an yaa kalau si
calon pasangan sudah siap menikah sedang kita bingung dengan biaya
pernikahannya.
Biaya pernikahan adalah
keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pesta pernikahan.
Biaya ini mulai dari acara hajatan hingga resepsi yang biasanya diselenggarakan
di calon mempelai wanita. Karena dalam budaya di Indonesia, penyelenggara pesta
pernikahan dibebankan ke pihak wanita. Sehingga bagi calon pengantin wanita
kebanyakan disokong oleh orangtuanya. Lantas, jika kamu adalah sebagian kecil
dari calon pengantin wanita yang tidak sepenuhnya disokong orang tua dalam hal
ini. Apa yang kira-kira akan kamu lakukan?.
Menabung dan mengelola keuangan
pribadi dengan baik adalah salah satu ciri orang yang melek keuangan. Dia bisa
mengelola dengan proposional dan tidak fokus pada gaya hidup konsumtif. Sebab
gaya hidup konsumtif ini memang tidak sehat dan dipastikan kamu akan sering
kekurangan uang. Sehingga bagaimana caranya agar kamu punya cukup uang nantinya
untuk biaya pernikahan. Memang, ada banyak cara bagi kita biar punya keuangan
yang sehat. Salah satuanya dengan menabung dan mengalokasikan pada pos anggaran
yang sesuai.
Jika kamu masih muda dan masih di
usi kuliah apalagi ya, segera tentukan kapan kamu akan menikah. Apakah masih
lima atau tujuh tahun lagi atau dalam waktu dekat. Sehingga menuju ke sana
kalian bisa punya perencanaan yang jauh lebih matang. Pernikahan memang upacara
yang dilakukan hanya satu dua hari. Akan tetapi kita mengundang banyak orang
dan tamu undangan. Mestinya kita bisa menjamu dan memberikan yang terbaik untuk
mereka. Nah, menyewa beberapa vendor pernikahan ini tentunya juga butuh uang
dan anggaran yang tidak hanya satu atau dua juta saja.
Agar memiliki cukup uang untuk
biaya penyelenggaran pernikahan, ada banyak cara bisa dilakukan. Agar di saat
kamu membutuhkannya, sudah ada anggaran dan biaya yang siap pakai. Sedih juga
rasanya jika untuk biaya pernikahan, kita harus mengambil hutang dari Bank dan
sejenisnya. Sehingga selepas menikah malah kepikiran cara untuk membayar hutang
tersebut dan mengganggu perekonomian rumah tangga.
Sedia payung sebelum hujan,
adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi ini. Sehingga akan
lebih baik kalau kita mengantisipasi sebelum kejadian. Betapa banyak kisah yang
rela berhutang untuk biaya nikah dan setelahnya menjadi bingung
menyelesaiakannya. Yuk, kita tengok beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengumpulkan uang selain bekerja rutin. Bisa jadi kamu memang sudah bekerja
pada sebuah instansi atau malah kamu masih menjadi mahasiswa. Berikut ini
beberapa pilihan dan solusi menyiapkan keuangan untuk pernikahan.
Jika
saat ini kamu sedang bekerja, atau malah masih berstatus sebagai mahasiswa,
bisa juga latihan bekerja. Niatkan untuk mencari pengalaman, menambah ilmu dan
juga memiliki tabungan pernikahan. Gunakan skill atau keahlian yang sudah kamu
miliki sebelumnya.
Manfaatkan
waktu di sela-sela kesibukan bisa di sore hari bisa di malam hari. Ambil
kesempatan untuk bekerja secara online atau jarak jauh untuk menghemat energi
misalnya. Terutama jika kamu berkemampuan menulis untuk kreasi konten website
atau menggambar dan mendesain. Maka, temukan kemampuan diri dan alokasikan
untuk hal yang baik. Salah satunya untuk bekerja paruh waktu yang bisa
menghasilkan uang.
Kita
bisa juga menginvestasikan uang yang kita miliki untuk bisnis orang lain.
Terutama ini berlaku untuk full time job atau orang yang sudah bekerja penuh
sebagai orang kantoran dan sejenisnya. Bisa jadi kamu tidak ada bakat untuk
berbisnis dan juga cukup waktu untuk memulai usaha.
Maka,
jeli memilih jenis bisnis yang kiranya uangmu bisa menginvestasikan di tempat
yang tepat. Saran kami, hindari semacam deposito dan sejenisnya yang masih
abu-abu. Sehingga bisa memilih jenis bisnis yang aman dan kamu sudah kenal
siapa pemiliknya.
3.
Membeli Emas
Membeli
emas, adalah model investasi yang tepat sepanjang waktu. Sebab kita tahu harga
emas cenderung naik dan terus menguat nantinya. Sehingga dengan memiliki
tabungan berupa emas, suatu saat bisa kita jual emas tersebut dengan harga dan
nilai yang lebih tinggi.
Ini
bisa jadi sebagai pilihan investasi yang paling aman dan juga paling berhasil.
Wah, boleh juga nih ya sepertinya ini sangat mudah untuk dilakukan. Asal bisa
menyimpannya dengan baik dan juga menjual di saat yang tepat kita tidak akan
rugi.
4.
Menabung
Langkah
terakhir ini, adalah menabung yang sepertinya terdengar sepele dan mudah untuk
dilakukan. Akan tetapi ternyata, menabung tidak semudah yang dibayangkan. Kita
butuh disiplin yang kuat untuk bisa melakukannya dengan baik.
Menabung
ini dibutuhkan komitmen yang lebih dan semangat yang kuat. Yang penting kita
bisa menyimpannya di Bank atau di rumah atau dititipkan di tempat tertentu.
Menabung bisa menjadi alternatif untuk kamu yang cukup pandai dan hemat
mengelola keuangan.
Menabung
tadi bisa menjadi kemudahan bagi mereka yang tidak ingin bermasalah dengan
biaya menikah. Tabungan pernikahan bisa dimulai dengan menyediakan 25% dari
setiap gaji. Misalnya, jika setiap bulan kamu
bisa mengumpulkan setidaknya Rp 250.000 saja maka selama setahun sudah
terkumpul Rp. 3.000.000.
Selama 10 tahun kamu sudah bisa
mengumpulkan Rp 30.000.000. Uang ini bukanlah nilai yang sedikit dan bisa membantu kebutuhan pernikahanmu hingga 50%
besarannya. Langkah lain yang bisa ditempuh untuk mengelola keuangan atau gaji
yang tepat kita gunakan prinsip 10-20-30-40.
Prinsip ini adalah 10% uang dari gaji kita
alokasikan untuk sedekah. 20% kemudian kita gunakan untuk membayar hutang jika
kita punya hutang. 30% besaran kemudian untuk menabung, seperti halnya
kebutuhan tabungan pernikahan. Baru 40% sisanya
adalah alokasi untuk operasional atau makan sehari-hari.
Sehingga setelah lima hingga sepuluh tahun
berjalan sejak kita mulai kuliah hingga siap menikah kita bisa punya cukup
tabungan. Wah, memang benar ya, jika kita sudah bekerja dan memiliki penghasilan tiap bulannya, jangan lupa alokasikan
untuk biaya nikah.
Mengelola gaji untuk tabungan pernikahan
bukanlah hal yang sulit dan rumit. Di bank, sudah banyak disediakan tabungan berjangka yang akan diambil otomatis dari
uang tabungan. Sehingga kita tidak perlu mengecek dan menabung manual setiap
bulannya.
Kayaknya, kalian bisa mencoba melakukannya
dan selamat menabung. Tentukan kapan kamu ingin menikah dan mulai lah dengan
mempersiapkannya sedari sekarang.
No comments:
Post a Comment